Jumat, 10 Januari 2014

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EK STRAK BELIMBING WULUH ( Averrhoa bilimbi, L.) TERHADAP 1,1-DIPHENYL-2- PICRYLHIDRAZYL (DPPH)



Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron
kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas
tersebut dapat diredam (Suhartono, 2002).
Berdasarkan sumber perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan
antioksidan buatan (sintetik) (Dalimartha dan Soedibyo, 1999). Tubuh manusia tidak mempunyai
cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih, sehi
ngga jika terjadi paparan
radikal berlebih maka
tubuh membutuhkan antioksidan eksogen. Adanya kekhawatiran akan kemungkinan efek samping
yang belum diketahui dari antioksidan sintetik
menyebabkan antioksidan alami menjadi alternatif
yang sangat dibutuhkan (Rohdiana, 2001; Sunarni, 2005).
Antioksidan alami mampu melindungi tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan spesies
oksigen reaktif, mampu menghambat terjadinya
penyakit degeneratif serta mampu menghambat
peroksidae lipid pada makanan. Meningkatnya mi
nat untuk mendapatkan antioksidan alami terjadi
beberapa tahun terakhir ini. Antioksidan alami umumnya mempunyai gugus hidroksi dalam
struktur molekulnya (Sunarni, 2005).
Belimbing wuluh berkhasiat sebagai obat encok, obat penurun panas dan obat gondok.
Kandungan kimia yang terdapat pada daun belimbing wuluh antara lain saponin, flavonoid dan
tanin (Anonim, 2001). Fraksi air daun belimbin
g wuluh terbukti sebagai antiinflamasi (Effendi,
1998). Oksigen aktif dan radikal bebas berhubungan dengan beberapa kasus secara fisiologi dan
patologis seperti peradangan, kekebalan, penuaa
n, mutagenik dan karsinogenik (Rohdiana, 2001).
Proses peradangan diperantarai oleh sintesis prostaglandin yang dikatalisasi oleh siklooksigenase.
Zat antara pada proses sintesis ini adalah
terbentuknya radikal bebas (Lautan, 1997)

Untuk selengkapnya dapat di klik disini

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates