Jumat, 10 Januari 2014

Radikal bebas

Selama ini terdapat kontroversi mengenai peran makanan berlemak serta kolesterol terhadap risiko penyakit jantung. Pendapat bahwa asupan lemak merugikan kesehatan, adalah berdasarkan fakta bahwa asupan lemak jenuh dalam jumlah banyak akanmeningkatkan kolesterol total darah yang berarti juga meningkatkan kejadian aterosklerosis dan selanjutnya meningkatkan risiko penyakit arteri koroner' . Sebagian besar penelitian mengenai asam lemak jenuh yang dikaitkan dengan penyakit kardiovaskuler, biasanya menggunakan asam lemak jenuh hewani yang merupakan asam lemak jenuh rantai panjang. Dalam hal ini, sumber dan panjang pendek rantai karbon dari asam lemak jenuh akan mempengaruhi proses serta hasil metabolisme lemak tubuh. Selain itu, kemampuan asam lemak jenuh dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL(kolesterol baik) juga jarang disebutkan. Berdasarkan beberapa peneliti anepidemiologis dan klinis yang ada, National Cholesterol Education Program (NCEP) tahun 2004 menetapkan bahwa konsentrasi kadar kolesterol HDL berkorelasi negatif terhadap penyakit jantung koroner

Minyakyang mengandung asam lemak tak jenuh jamak (Polyunsaturated Fatty Acid/PUFA) diakui dapat menurunkan kolesterol darah serta meningkatkan nilai kesehatan lainnya. Namun jika digunakan untuk menggoreng secara berulang-ulang, maka asam lemak tidak jenuh (baik dari minyak penggoreng maupun dari makanan yang digoreng)akan berubah menjadi asam lemak "Trans" , gugus peroksida serta senyawa radikal bebas lainnya yang dapat merangsang terjadinya keganasan.
 
Baca selengkapnya disini
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates